Pemahaman Ures Ures Tentang Agama dan Tuhan


Keinget kemaren sempet berdebat tentang konsep keTuhanan dan agama……

Gw mah bukan orang yang taat n rajin beribadah, solat masih bolong2, yang haram2 masih jadi hobi. Tapi bukan berarti gw buta soal konsep ke Tuhanan n agama.

Gw slalu mempertanyakan Tuhan dan agama, bukan karena gw gak percaya tapi lebih ke arah gw pengen tau gimana sebenernya konsepnya.

Dari sd slalu diajarin, “kamu harus solat biar gak masuk neraka!” Ini gw gak terima bgt, emangnya solat bias bikin orang lolos dari neraka?????

Gw terbiasa sama kehidupan berbeda agama di keluarga nyokap. Om tante n sepupu gw ada yang Katolik taat, tapi saat bulan puasa n Idul Fitri mereka slalu bisa toleransi. Itu yang biking gw bertanya2 waktu kecil knp kita gak boleh ngucapin slamet natal ke yang merayakan.

Semua agama itu sama, pasti ngajarin yang baik n ngejauhin yang jelek. Jadi gw gak pernah suka sama orang yang menjelek2an agama lain.

Dalam ajaran agama gw, yang di KTP ditulis ISLAM. Allah memang menciptakan ISLAM untuk menyempurnakan agama lainnya, gak ada kata2 Allah menyalahkan agama lain.

Bahkan kepada orang kafirpun Allah hanya menyuruh kita untuk mengajak mereka memeluk ISLAM.

Berdasarkan disiplin ilmu social gw, gw msh menganggap kalo agama itu produk budaya manusia yang dibawa secara turun temurun. Yah itu sih secara logika….toh keimanan terhadap Tuhan itu gak bisa di logikakan yes?

Religion is an ophium for the people (agama adalah candu bagi manusia) – Karl Marx….. Maksud candu disini ada beberapa tafsir. Candu yang membuat orang mabuk dan ketagihan, atau candu yg membuat suasana menjadi chaos.

Gimana dengan konsep ke Tuhanan gw????
Sampe saat ini gw masih setuju sama permikiran syeh Siti Jenar, “Manunggaling Kawulo Gusti” tapi dalam penfasiran menurut gw sendiri.

Gw mw berbagi ‘keyword’ untuk mengantarkan kepada pemahaman ttg manunggaling kawula gusti menurut gw.

1.     gusti (dengan g kecil), berbeda dengan Gusti.

2.     Manunggaling kawula gusti, adalah ‘manunggal’-nya hamba dengan gusti..
3.     Kalau kita bisa memahami QS. 24:35, kita akan mengerti, siapakah itu gusti?
4.     Kalau kita bisa memahami Hadits Qudsi "Tidaklah memuat dzat-Ku seluruh
petala langit dan bumi. Yang memuatnya hanyalah qolb al-mu’minuun", kita akan mengerti, apa itu manunggaling.
5.     Analogi berikut adalah tafsiran bebas gw dari analoginya Imam Al-Ghazali: Di suatu kamar, ada lampu dan cermin. Lampu memancarkan cahaya, cermin memantulkannya. Lampu selain hadir dalam sosoknya sebagai lampu, iapun hadir dalam wujud bayangan di cermin. Bayangan lampu di cermin, 100% persis seperti sang Lampu. Bila lampu meredup, bayangan pun meredup. Bila lampu goyang-goyang, bayanganpun goyang goyang. Pokoknya, nggak mungkin sang bayangan mengkhianati sang lampu. )



Itulah analogi Gusti dengan gusti. Sang lampu ibarat sang Gusti, dan sang bayangan lampu di cermin ibarat sang gusti. Sedangkan cermin itu sendiri, ibarat qolb al-mu’minuun.



0 komentar:

Posting Komentar

what page?

Twitter

Chit Chat Box